Direktur Keuangan PT Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) , M. Yana Aditya, Mengatakan saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan alternatif sumber pendanaan usaha selain perbankan seperti dari pasar modal. Hal ini , sebagai antisipasi terhadap proyeksi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang berdampak oada suju bunga kredit perbangka yang diperkirakan akan naik di 2019.
" Di semesta II/2018 masuk kuartal IV, BI mulai naikkan suku bunga, Bagi kami di pasar cukup ketat. karena pembangunan bisnis kami butuh biaya. Maka kita harus itung uang kira-kira instrumen apa yang pas," kata dia, dalam diskusi, di Atjeh Connection Sarinah, Jakarta, Sabtu ( 15/12 ).
Menurutnya, salah satu instrumen pendanaan yang dapat digunakan adalah pasar modal, melalui penerbutan surat utang alias obligasi. " Dengan bunga naik kami menghitung ulang kira-kira instrumen apa yang pas. Apakah masih menggunakan pinjaman perbankan atau kita ke pasar modal untuk menerbitkan obligasi," lanjut dia.
Meskipun demikian, pengusaha masih optimistis menatap ekonomi 2019. Pembangunan infrastruktur yang diberikan pemerintah, diprediksi mulai memberi dampak pada ekonomi di 2019.
Namun situasi ekonomi global seperti perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang masih berpotensi berlanjut, tentu , mengharuskan sektor bisnis untuk berhati-hati. "Kami sebagai pelaku melihat bahwa ini sebagai rasa optimistis dengan adanya pembangunan. 2019 kita optimistis tapi tetap hati-hati," tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia ( BEI) Inarno Djajadi mengatakan pasar modal Indonesia mencatatkan kinerja yang baik meski dihempas oleh sentimen ketidakpastian global. Inarno menjelaskan, kepercayaan investor pun bertambah di pasar modal.
BONUS TERBESAR KLIK DI SINI
Komentar
Posting Komentar