Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku sudah memotong banyak jaringan sindikat narkoba internasional sepanjang 2018. Jika di 2017 berhasil memotong 99 jaringan, di tahun ini berkurang menjadi 83 jaringan narkoba.
Kepala BNN, Irjen Heru Winarko, mengatakan, capaian itu berkat kerja sama BNN dengan TNI, Polri, dan Bea Cukai.
"Salah satu bukti sinergi yang dilakukan yaitu pengungkapan kasus 1,037 ton sabu di perairan Batam, pada Februari 2018 lalu," ujar Heru dalam jumpa pers di BNN Cawang, Jakarta, Kamis (20/12).
Jaringan internasional tersebut, katanya, paling banyak memanfaatkan wilayah utara Indonesia sebagai pintu masuk narkoba.
" Mereka terjadi koneksitas tapi kita sekarang ini bukan hanya melakukan penyelidikan terhadap mereka tapi dari hasil lab kita, kita bisa melihat itu (melihat asal negara dari narkoba yang diedarkan," katanya.
BNN Ungkap 914 Kasus Narkoba
Dalam kesempatan yang sama, Heru menyebut pihaknya telah menindak 914 kasus narkotika yang melibatkan 1.355 tersangka. Bahkan setelah dilakukan pengembang, 53 kasus terindikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan 70 orang tersangka.
"Total aset Rp 229 miliar," sambungnya.
Atas capaian ini, BNN terus gencar memberantas jaringan peredaran narkoba di seluruh pelosok Indonesia. BNN telah membentuk tim untuk memantau daerah rawan peredaran narkoba.
"BNN telah mengidentifikasi 654 lokasi rawan peredaran narkoba. BNN juga sudah melaksanakan program pemberdayaan anti narkoba di 55 lokasi yakni 36 kawasan perkantoran dan 19 kawasan pedesaan. BNN juga telah melaksanakan kampanye stop narkoba kepada 5.500 orang dan pembentukan relawan anti narkoba sebanyak 4.498 orang," jelas Heru.
BONUS TERBESAR KLIK DI SINI
Komentar
Posting Komentar